TUGAS TUGAS OPERASI
PENUGASAN DALAM NEGRI
Tujuan di bentuk nya Batalyon Raider 400/BR adalah menjaga kedaulatan bangsa dan Negara, menjaga persatuan dan kesatuan, serta melindungi segenap Bangsa dan Negara dan tumpah darah. Pengabdian dan penugasan yang dilakukan Yonif Raider 400/BR mengikuti perkembangan keamanan yang terjadi di Indonesia.
Yonif Raider 400/BR selalu di libatkan dalam operasi-operasi penting bagi negara dan bangsa, baik di dalam maupun di luar negri, guna menjaga NKRI dan menjalan kan tugas sebagai prajurit TNI yang telah di atur dalam undang-undang. Selain mengabdikan diri dan berprestasi dalam penugasan operasi, Yonif Raider 400/BR juga di tuntut dapat berprestasi dalam bidang lainnya.
1. Batalyon Banteng Raiders dalam operasi GBN
Yon BR ini mengalami debut yang pertama di daerah Cipelem, dimana lebih dari seratus mayat pasukan DI/TII tertinggal di sawah-sawah dan kebun tebu di daerah tersebut. Selama melakukan operasi GBN tersebut, prinsip-prinsip yang di pegang teguh oleh segenap anggota Pasukan Banteng Raiders adalah :
1. Harus berani dan tabah bertempur dalam jarak dekat
2. Harus dapat muncul dengan tiba2 di daerah lawan
3. Berani bertempur dengan kelompok kecil dan pantang mundur
4. Pelihara kontak kejar dan hancurkan
5. Harus selalu dapat merebut persenjataan musuh.
( keterangan tertulis oleh Lekol A. Agusno ).
Hal tersebut menjadi prinsip dan melekat pada jiwa seluruh Prajurit Banteng Raiders yang di kenal dengan sebutan 5 PRINSIP PRAJURIT BANTENG RAIDERS
Operasi GBN mengunakan taktik Nyudung dan Ayam alas
Dengan penempatan pasukan Banteng Raiders di seluruh sektor GBN dan dalam masyarakat dan dengan taktik-taktik taktik Nyudung dan Ayam alas maka TNI-AD di daerah GBN menjadi bersemangat kembali. Kewibawaan pemerintah pun menjadi kuat kembali.
Bukti ini berupa pengunaan pasukan Banteng Raiders di seluruh sektor tangguh dalam menghadapi DI/TII, di kenal sebagai daerah peristiwa-peristiwa pertempuran sengit, seperti :
a. Pertempuran di KUBANG SURUH, 09 Oktober 1952.
b. Pertempuran di CIPELEM, 5-6 Oktober 1952.
c. Pertempuran di BATAR KAWUNG, 04 Agustus 1953
d. Pertempuran di WATU GENI komplek, 13 November 1953
e. Pertempuran PAGAYUNGAN komplek 14 November 1953.
f. Pertempuran di SUMEDO 17 November 1953, serta masih banyak lagi.
Khususnya mengenai pertempuran di Sumedo komplek dapat di jabarkan Sumedo Komplek merupakan Basis DI/TII, yang bermarkas di gunung Sumedo
Pelaksanaan perebutannya dengan mendapat bantuan dari TNI AU maupun bantuan tambahan dari ARMED, maka benteng pertahanan Sumedo dapat di hancurkan. Jatuhnya pertahanan Sumedo ini melemahkan gerombolan DI/TII, bahkan letnan Yuslan Eks yon 426 gugur pertempuran ini.
Kehancuran markas Sumedo, yang terletak di sebelah selatan kota Tegal ini, menyebabkan mereka memindahkan konsentrasi kekuatan di daerah Kubang Suruh yang terletak di sebelah barat daya Tegal. Namun konsentrasi pasukan yang tinggal 800 orang gerombolan dapat di hancurkan oleh pasukan Banteng Raiders di bawah pimpinan GBN letkol Akhmad Yani pada 17 Nopember 1953, akibat penghancuran Sumedo ini, di pihak Banteng Raiders seorang gugur dan 21 luka-luka, sedang dari pihak gerombolan, 24 orang di tembak mati, 6 pucuk senjata di rampas dan 75 gubuk pertahanan mereka di bakar. Untuk lebih mengintensifkan penumpasan gerombolan DI/TII serta membendeng usaha-usaha ekspansi ke timur yang mereka rencanakan, Panglima Divisi Diponegoro Letkol M. Bachrun menerbitkan Surat keputusan no A-54/Kpts/IV/1954 tanggal 36 mei 1954 yang berisikan rencana peningkatan operasi yang di kenal sebagai OPERASI GUNTUR, bahkan, letkol A Yani langsung mengatur siasat
Di bentuknya BR baru yang terdiri dari Yon-2 Infanteri daru Resimen 2 Infanteri 12,13,14,15 kemudian Yon 436 banteng Raiders dilikuidasi menjadi Yon.Grup 3 Parako, dan Yon 444 Banteng Raiders menjadi Yon/Grup 2 Parako perlu di ketahui bahwa cikal bakal Kopasus berasal dari Banteng Raiders dan sebagian Kujang.
Setelah operasi Guntur di nyatakan selesai bulan Mei-September 1954, Komando GBH yang merupakan daerah sentral GBN sekaligus daerah minus, mengakibatkan mereka mengalami kelaparan, dalam Ops Guntur ini TNI mengerahkan pasukan-pasukan-kecil terpilih, namun dapat menjamin mobilitas dan daya tempur besar. Inilah fungsi dan kegunaan pasukan pengempur Banteng Raiders, gerakan operasi pasukan BR ternyata menimbulkan efek yang di segani lawan, juga di kalangan pasukan pendukung lainnya ( buku pemberontakan DI/TII Jawa Tengah dan penumpasannya, Dinas Sejarah TNI-AD tahun 1974, hal 233 )
Adapun korban dalam operasi GBN penumpasan DI/TII sebagai berikut:
a. Letda M.Yusuf
b. Pratu Tarjo
c. Sersan Samponga YF
d. Sersan Markiswan
e. Kopral Boenarso
f. Kopral Sardji
g. Sersan Muh Narso
h. Kopral Soetarno
i. Pratu Nasimin
j. Sersan Slamet
k. Pratu Eljas
l. Pratu Rasmud
m. Kopral Idris
n. Kopral Bejo
o. Pratu Subadri
p. Pratu margono
q. Pratu Kasmari
r. Pratu Jacoeb
s. Pratu Koeswadi
t. Pratu Oerip
u. Pratu Rustam
v. Pratu Margono
w. Kopral Tardjoeki
x. Pratu Noerji
y. Pratu Soewarto
z. Kopral Suharjo
2. BATALYON BANTENG RAIDERS DALAM OPERASI PENUMPASAN PRRI
Pada Agustus 1958, Yon Banteng Raiders II ditugaskan ke daerah Sumatra Barat untuk menghancurkan pemberontakan PRRI. Untuk operasi ini, BR Iebih di kenal sebagai si GUDEL ( Anak Kerbau ) dikarenakan anggota-anggotanya adalah tamtama yang baru lulus dari pendidikan Caper/Catam Werving tahun 1958 dan “ Tanduknya belum tumbuh”
Peristiwa-peristiwa pertempuran sengit yang di alami di Sumatra barat ( Kodam II/17 AG ) antaranya :
1. Pertempuran di Sungai Penuh, 13 September 1958.
2. Pertempuran di Pasaman, 10 Mei 1959
3. Pertempuran di Lubang Besung, 9 Maret 1960
4. Pertempuran di Lintau, 27 maret 1960
5. Pertempuran di Balai selasa, 11 April 1960.
6. Pertempuran di kota Tinggi, 30 juli 1960.
Dalam operasi Tegas ini, batalyon Banteng Raiders mengalami Airbone- Operasi yang pertama, dengan Air Lift dari seluruh batalyon dari Tanjung Pinang Pekan Baru. Selanjutnya BR mengadakan Long Mars dari Pekan Baru menuju Sawah Lunto, yang di lalui dengan pertempuran-pertempuran hebat di Lubuk Jambi Batang Karing, Tanjung Gadang, Tanjung Benai.
Setelah itu Yon BR 1 bertugas sebagai Yon Cadangan Komando Ops 17b Agustus. Pertempuran hebat yang di cacat adalah pembebasan Kuranji yang di pimpin Oleh Kolonel A Yani sebagai Den Kopag. Ucapa bEliau yang termansyur adalah “ HANCURKAN MUSUH ATAU NAMAMU SAJA YANG KEMBALI”.
Penumpasan dan penghancuran PPRI selama hampir 2 tahun ini berhasil baik meski Yon BR II harus kehilangan 21 anggota yang gugur sebagai Kusuma Bangsa.
3. 3. BATALYON BANTENG RAIDERS DALAM OPERASI TRIKORA
Dalam rangka Trikora atau pembebasan Irian Barat dari penjajah belanda pada februari 1962, 2 Kompi ini di teterjunkan ke daerah kaiman dan Fakfak. Dikalangan anggota memyebutnya sebagai GERILYAWAN PAYUNG.
Karena memuncaknya tugas-tugas Trikora dan guna mengandakan konfrontasi fisik terhadap pasukan penduduk belanda di Irian Barat, maka pada juli 1962 seluruh Yon Banteng Raiders di berangkatkan tugas ke daerah Mandala yang tepatnya di Ambon, Letivan, dan pulau-pulau Kai kecil.
Untuk membantu moril bagi 2 kompi yang telah di terjunkan terdahulu di daerah Irian Barat, dikirimlah 1 kompi lewat penerjunan di daerah Manokwari dan Merauke. Pada desember 1962, Kesatuan BR yang telah di-BP-kan kepada Brigade 3 para Mandala ditarik kembali kepangkalan sedangkan 3 kompi senapan kembali ke pangkalan pada April 1963.
Operasi Trikora membawa nama harum Walau batalyon Banteng Raiders harus kehilangan 45 orang anggota yang gugur sebagai kusuma bangsa.
4. BATALYON BANTENG RAIDERS DALAM OPERASI PENUMPASAN G 30 S/PKI JAKARTA RAYA DAN TAWA TENGAH
Sejarah adalah fakta yang tertulis dan tidak mungkin bisa di hilangkan. Sejarah juga mengalami pasang surut. Demikian pula dengan Batalyon Infanteri Banteng Raiders sekembalinya dari Operasi Trikora, memasuki 1965, batalyon Banteng Raiders melakukan konsulidasi ke dalam dan mempersiapkan untuk tugas Dwikora. Dalam masa konsolidasi inilah unsur-unsur subversi/PKI menyusup ke dalam anggota Banteng Raiders dan merupakan titik hitam yang tak akan terlupakan oleh setiap warga KORPS BANTENG RAIDERS. Unsur subversi/PKI dengan tipu muslihat, agitasi, serta propagandanya melalui beberapa gelintir manusia, tega dan sampai hati menjual keharuman kesatuan Banteng Raiders serta menjerumuskan ke dalam petualangan G30S/PKI. Namun Tuhan Yang Maha Esa senantiasa melindungi yang benar dan menghancurkan yang batil. Barter gelap yang di lakukan antara gelintir manusia Banteng Raiders dengan G30S/PKI mengalami kegagalan. Namun karena sebab itulah Banteng Raiders mempunya goresan tinta hitam yang kelam sehingga kami anggota Banteng Raiders merasa kurang di perhatikan.
Dugan kaum G30S/PKI bahwa BR Kodam VII/Diponegoro akan membantunya adalah meleset sama sekali. Tuhan telah memberikan jalan terang melalui sebagian besar anggota Banteng Raiders untuk kembali tetap menjadi TNI yang berpegang teguh kepada Sumpah Prajurit dan Sapta Marga, serta tetap setia kepada pancasila. Maka kembalilah sebagian besar anggota Banteng Raiders yang di terima langsung oleh Panglima Kostrad Mayjen Suharto di istora Senayan Jakarta. Namun ada sebagian kecil anggota BR yang tetap memilih ke jalan nya karena Iming-Iming jabatan dan kemulyaan. Bahkan sejak timbulnya peristiwa pemberontakan G30S/PKI, kesatuan Banteng Raiders turut gigih menumpas G30S/PKI melalui :
1. Operasi JAYA TUMPAS di Jakarta Kota.
2. Operasi JAYA BERSIH di Jakarta Kota dan sekitarnya
3. Operasi Wibawa di jakarta dengan hasil gemilang.
Pada tanggal 22 Nopember 1965, Yon BR kembali ke pangkalan Srondol Semarang untuk ikut serta dalam operasi-operasi pemulihan keamanan bersama-sama rakyat yang Pancasilais di daerah Kodam VII/Diponegoro
Setelah melaksanakan operasi penumpasan dan penghancuran G30S/PKI Yon BR kembali ke basis. Walau begitu, pembersihan diri secara internal terus di lakukan, mengingat kader-kader PKI dan kaki tangannya yang di selundupkan dalam satuan BR belum terkikis habis. Satu persatu mereka berhasil di ungkap dan lagsung di serahkan kepada Laksuda Jateng.
Memang sesuatu tidak lagi kelihatan kompak, bahkan cenderung saling mencurugai. Berkat tindakan tegas pimpinan dan Pangdam VII/Diponegoro, Yon BR telah dinyatakan bersih dari sisa-sisa G30S/PKI. Selama operasi penumpasan dan penghancuran G30S/PKI, Yon BR berstatus BP Kostrad/Dharma Putra. Peremajaan dan pengisian personel terus di laksanakn walau tidak banyak tetapi ada.
Pada maret 1969, yon BR yang sudah kualifikasi para yang semula Kodam VII/Diponegoro di alihkan menjadi Kostrad/Dharma Putra menjadi pasukan Linud ( Lintas Udara ). Karena setatus inilah, maka seluruh anggota Yon BR terus menerus meng-upgrade ke hal-hal kelintas udaraan. Selanjutnya mengadakan penyesuaian perubahan organisasi ROI-64 menjadi Yon ROI-73
Pada Desember 1973, status Yon BR yang organik Kostrad dan berdiri sendiri ( BS ) dimasukkan ke dalam Brigif Linud 18/Trisula yang kedudukan mako Brignya di Malang. Pada masa ntara tahun 1973 s-d 1975 penuh dengan latihan-latihan ( Ops Linud, Ops Gab, dan lain-lain ), maupun reformasi dan regrupping.
5. BATALYON BANTENG RAIDERS DALAM OPERASI SEROJA-1 TIMOR TIMUR
Perintah pendahuluan dapat secara rahasia yang di sampaikan oleh AS-2/KAS Kostrad pada 17 agustus 1975, yang selajutnya di perkuat adanya nota Rahasia dari Kas Brigif Linud 18/Trisula yang de terima pada 27 Agustus 1975. Dari jalur kedinasan KODAM VII/DIPONEGORO juga telah mempersiapkan kendaraan truk untuk sewaktu-waktu digunakan. Menyusul perlengkapan/perbekalan yang akan di gunakan Ops tersebut
Pada tanggal 24 September 1975, dan Satgas “A”(Dilli) di sertai oleh Staf-4-nya memberikaan brifeng Rencana Operasi Seroja no 04 yang kala waktu itu masih dikodekan dengan nama “LATGABWIBAWA VII”. Setelah didiskusikan bersama, tercapailah satu kesepakatan tentang rencana Operasi secara menyeluruh beserta pengembangannya.
Pada tanggal 2 Desember 1975 diterima berita pemerintah berkumpul di mako Brigif 18/TRS Malang. Seluruh Komandan Batalyon serta Sekasi dan 1 orang Komandan Kompi, pada tanggal 3 Desember 1975 bersama-sama dengan satuan lain dalam Brigif Linud 18/TRS merima Printah Operasi Seroja di mana Brigif 18/TRS sebagai satgas “A” merebut Kota Dilli ( Timor-Timur) dan batalyon Banteng Raiders di tugaskan sebagai eselon pertama ( serbuan) merebut dan mengamankan lapangan terbang Dilli, segala sesuatunya, termasuk kekuatan personelnya diatur secara tergesa-gesa, berhubung terbatasnya waktu dimana tanggal 5 Desember 1975 harus sudah berada di Lanumad Iswahyudi di Madiun. Tanggal 5 Desember 1975 berangkat ke tempat Marshailing Area dan pada 5 desember 1975, pukul 20.00 WIB menerima Perintah Operasi dari Brigif 18/TRS yang intinya batalyon Banteng Raiders sebagai cadangan dalam rangka perebutan Kota Dilli.
Ternyata apa yang telah direncanakaan semula, tanggal 3 Desember 1975 telah berubah sama sekali, batalyon B menjadi Unsur cadangan. Gelombang demi gelombang pasukan disiapkan untuk Operasi penyerbuan udara diberangkatkan dengan pesawat udara militer (AU-HERKULES dan GIA FOKER 28).
Hari H minggu, 6 Desember 1975 terlaksana, tetapi tidak sesuai dengan terakhir. Pada tanggal tersebut Bantalyon Banteng Raiders telah siap dilapangan Benfui (Kupang) sejak tiba dengan pesawat Foker 28 dan baru ada perintah untuk di tampung di Kupang pada pukul 14.00 (RDG POSKOPAN HANKAM). Seluruh Batalyon di tampung dalam rumah-rumah Rumbia yang telah di siapkan. Selebihnya di tenda-tenda yang secara mendadak dipersiapkan oleh anggota-anggota.
Maka pada tanggal 7 Desember 1975, Komandan batalyon Banteng menerima perintah dai KO GASGAB melalui AS-!/HANKAM mayjen Beni Moerdaani Untuk ikut dalam serbuan saatgas “B” ( status BP) untuk merebut lapangan terbang Baucau.selanjutnya persiapan dan kordinasi denga AU maupun satuan-satuan lain dilakukan. Dan Brigif Linud 17/Kujang-1 ditunjuk sebagai Dansatgas “B”.
Pada tanggak 9 Desember 1975, rencana serbuan udara di baucau di undur menjadi tanggal 10 Desember 1975, pukul 06.00. Batalyon Banteng Raiders menjadi Eselon I serbuan untuk merebut dan mengamankan lapangan terbang Baucau. Pengunduran waktu itu digunakan untuk lebih memantabkan Rentisrat ( Rencana Taktis Darat). Personel, perlengkapan, logistik, serta perbaikan stik dan pesawat telah di atur dengan sedemikian rapi dengan kordinasi matang dengan pihak AU. Rencana penerjunan “DUMMY” (boneka) dilaksanakan, sebelumnya penerjunan sesungguhnya dilakukan di tempat lain sebagai penipuan.
Lapangan Baucau melalui perkembangan dapat di rebut dalam kedaan utuh pada pukul 09.00, tanggal 10 Desember 1975, dengan catatan 14 orang luka karena jatuh (landing) di atas karang, kerugian musuh mati 1, 1 cuk LE, 1 cuk PSU, dengan 10 peti peluru dan 1 Ran Unimog.
Setelah sekitar satu bulan bertugas mengamankan lapangan Baucau, maka sesuai perintah Pangkogasbag No TR/011/I/1976 dipindah ken ke Dilli dengan status BP dan Ko HanKota Dilli. Di Kota Dilli di perintahkan Untuk merebut ketinggian-ketinggian untuk memperlebar Pertahanan Kota, dengan berhasil baik yaitu merampas 2 Pucuk senjata dan menewaskan 5 orang musuh, kerugian nihil.
Tugas selanjutnya, Bantalyon Banteng Raiders BP Kopur yang tergabung dalam Satgas” DELIMA”, di perintahkan untuk merebut Kota Ermerah. Sesuai deengan RDG Pang KOPUR, Batalyon Banteng Raiders ditugaskan merebut Kota Basartete, Likuisa, dan maubara. Sebelum memasuki tempat embargasi ( Dilli ), masih di bebani tugas membersihkan daerah likuisa dan Dilli. Akhirnya Batalyon Banteng Raiders dapat menunaikan tugasnya dengan baik dan sukses setelah mengalami beberapa penugasan dengan setatus BP. Pada tanggal 15 Juli 1976 kembali ke basis ( Semarang) dengan kerugian 7 anggota Banteng Riders gugur secara patriotik dan penuh heroisme.
6. BATALYON BANTENG RAIDERS DALAM OPERASI SEROJA-2 TIMOR TIMUR TAHUN 1978-1979
Operasi Seroja 2 DILAKSANAKAN DI Timor Timur dipimpin oleh Mayor Inf Martono DH NRP 20401.
Peristiwa gemilang yang terjadi, penyergapan Gunung Derox Complek. Pembebasan anggota Zipur I di Aiden Loran 1979.
Adapun kerugian 8 anggota Banteng Riders gugur secara patriotik dan penuh heroisme.
7. 7. BATALYON BANTENG RAIDERS DALAM OPERASI SEROJA-3 TIMOR TIMUR TAHUN 1981
Dipimpin oleh Letkol Inf Sulyana NRP 20827.
Adapun kerugian 2 anggota Banteng Riders gugur secara patriotik dan penuh heroisme
8. 8. BATALYON BANTENG RAIDERS DALAM OPERASI SEROJA-4 TIMOR TIMUR TAHUN 1984-1985
Dipimpin oleh Letkol Wahyu Widodo NRP 21242Adapun kerugian 6 anggota Banteng Riders gugur secara patriotik dan penuh heroisme
9. 9. BATALYON BANTENG RAIDERS DALAM OPERASI SEROJA-5 TIMOR TIMUR TAHUN 1990-1991
Dipimpin oleh Letkol Inf Supiadin Widodo NRP 21242 Adapun kerugian 4 anggota Banteng Riders gugur secara patriotik dan penuh heroisme
10. BATALYON BANTENG RAIDERS DALAM OPERASI RAJAWALI-1 TIMOR TIMUR TAHUN 1995-1996
Dipimpin oleh Kapten Inf Gregorius Suharso NRP 32233 dengan membawa 1 kompi yang didahului dengan latihan Pratugas di Pusdik Passus Baatujajar Bandung selama 3 Bulan, kemudian langsung berangkat ke Timor Timur dari pelabuhan Tanjung Priok menuju Pelabuhan Dilli.
11. BATALYON BANTENG RAIDERS DALAM OPERASI SEROJA-6 TIMOR TIMUR TAHUN 1997-1998
Dipimpin oleh Letnan Kolonel Inf Sularso NRP 29463. Dalam operasi ini Batalyon Banteng Raiders mengalami kerugian 2 Personel nya Gugur sebagai Kusuma Bangsa.
12. BATALYON BANTENG RAIDERS DALAM OPERASI JAJAK PENDAPAT TIMOR TIMUR TAHUN 1999
Di pimpin oleh Letnan Kolonel Inf Sukoco Maksum NRP 30042.
13. BATALYON BANTENG RAIDERS DALAM OPERASI PAM RAWAN MALUKU UTARA 2000
Dipimpin oleh Letnan Kolonel Sukoso Maksum NRP 30042. Dalam operasi ini Batalyon Banteng Raiders mengalami kerugian 1 Personel nya Gugur sebagai Kusuma Bangsa.
1 14. BATALYON BANTENG RAIDERS DALAM OPERASI RAJAWALI 1 ACEH 2001-2002
Dipimpin oleh Kapten Inf Agus Salim dan Kapten Inf Rusdian Parma karena Batalyon Inf Banteng Raiders Hanya mengirim kan 2 Kompi BR. Dalam operasi ini Batalyon Banteng Raiders mengalami kerugian 1 Personel nya Gugur sebagai Kusuma Bangsa
15. BATALYON BANTENG RAIDERS DALAM OPERASI RAJAWALI 2 ACEH 2002-2003
Dipimpin Oleh Letnan Kolonel Inf Joppye Onesimus W Nrp 30806.
Dalam operasi ini Batalyon Banteng Raiders mengalami kerugian 3 Personel nya Gugur sebagai Kusuma Bangsa
1 16. BATALYON BANTENG RAIDERS DALAM OPERASI RAWAN ACEH 2003-2005
Dipimpin Oleh Letnan Kolonel M. Nur Rahmad.
Tanggal 26 Desember 2003 697 personel Dipimpin Oleh Letnan Kolonel M. Nur Rahmad berangkat melaksanakn tugas operasi rawan Aceh. Setelah sebelumnya menjadi juara 1 parade Deville se Indonesia peresmian 10 Batalyon RAIDERS di kemayoran Jakarta. Atas kemenangan itu 400/Raiders ( Banteng Raiders ) mendapat kehormatan berangkat Operasi ke Daerah Rawan Aceh Gelombng Pertama.
Dalam operarsi ini tidak hanya menghancurkan para GAM namun tugas kemanusiaan yang sangat mulia pun dilaksanakan tanggal 26 Desember 2004 Aceh dilanda Tsunami yang sangat Dahsyat Sejak saat itu Yonif 400/Raiders melkasanakan bahti TNI membantu Evakuasi mayat dan pembersihan tempat terjadinya tsunami semalam hampir 1 Bulan.
Dalam operasi ini Batalyon Banteng Raiders membawa nama harum degan perolehan 40 pucuk senjata dan mengalami kerugian 1 Personel nya Gugur sebagai Kusuma Bangsa karena kecelakaan saat serpas menuju Aceh Utara Truk mengalami kecelakaan di daerah Selauwah.
1 17. BATALYON BANTENG RAIDERS DALAM OPERASI SANDHA GULTOR ACEH 2005-2005
18. BATALYON BANTENG RAIDERS DALAM PAMTAS RI-PNG 2014-2015
19. BATALYON BANTENG RAIDERS DALAM OPERASI TINOMBALA 2015-2016
Adapun kerugian 1 anggota Yonif Raiders 400/Banteng Riders gugur sebagai kusuma bangsa
20. BATALYON BANTENG RAIDERS DALAM SATGAS PAMTAS PENYANGGA (MOBILE)
Dipimpin oleh Letkol Inf Andreas Yudhi Wibowo
Adapun kerugian 9 anggota Yonif Raiders 400/Banteng Riders gugur secara patriotik dan penuh heroisme
TUGAS INTERNASIONAL BATALYON INFANTRI RAIDER 400/BANTENG RAIDERS
1. Tahun 1956 satu Kompi banteng Raiders tugas ke Mesir bertugas sebagai pasukan Plisi PBB (UNEF) kontingen Garuda I di daerah GAZA/Timur Tengah.
2. Tahun 1973 bertugas sebagai Kontingen Garuda IV/ICC di Vietnam dengan mengirimkan 1 PA yang profesional A.n Brigjen Widjojo
3. Tahun 1973 bertugas sebagai Kontingen Garuda V/ICC di Vietnam dengan mengirimkan 1 PA dan 1 BA
4. Tahun 1972 2 PA sebagai perwakilan personel sebagai perwakilan pasukan Garuda VII/ICCS ke Vietnam
5. Tahun 15 Desember 1976 2 Pleton sebagai pasukan Kontingen Indonesia pasukan Garuda VII di Timur Tengah.
6. Tanggal 16 Maret 1977 Pasukan Garuda VIII dengan Wakil Komandan Kontingen di jaabat oleh Danyon 401 Mayor Inf Ambar Suripto Sebanyak 407 orang Ke Suez Timur Tengah.
7. Tahun 2011 4 orang TA Anggota Yonif Raider 400/BR Berangkat Ke Libanon Sebagai Pasukan Perdamaian PBB.
8. TAHUN 2017 333 Orang Anggota Yonif Raider 400/BR Berangkat Ke Lebanon Sebagai mainbody Pasukan PBB.
PRESTASI BIDANG KEMILITERRAN YONIF RAIDER 400/BANTENG RAIDERS
1. Juara 1 lomba Tertib Pekas se Indonesia tahun 1960.
2. Juara-1 lomba disiplin Tata Tertib seluruh Indonesia tahun 1970.
3. Klasifikasi “ A “ Penilaian Primkopad tahun 1970.
4. Juara-1 Lomba to Tangkas Se Kodam VII/Diponegoro tahun 1982.
5. Juara-1 AMD antar PKP seluruh Indonesia tahun 1982.
6. Juara-1 Binsat se-Kodam VII/Diponegoro tahun 1982.
7. Juara-1 Tonting YWPJ se-Kodam VII/Diponegoro tahun 1983.
8. Juara-1 Lomba Tembak Perorangan dan Beregu Se-Kodam VII/Diponegoro tahun 1983.
9. Juara-1 Tri Lomba Juang 45 Km sejawa Tengah tahun 1985.
10. Juara-1 lomba Tembak Beregu Kwartal-1 se-Kodam IV/Diponegoro tahun 1985.
11. Juara-1 Tembak Beregu HUT Armed se-Kodam IV/Diponegoro tahun 1985.
12. Juara-1 Tembak Beregu HUT Zeni se-Kodam IV/Diponegoro tahun 1985.
13. Juara-1 Tembak Beregu HUT Infanteri se-Kodam IV/Diponegoro tahun 1985.
14. Juara-1 Tembak Beregu Kwartal-2 se-Kodam IV/Diponegoro tahun 1986.
15. Juara-1 Tembak Beregu Kwartal-3 se-Kodam IV/Diponegoro tahun 1986.
16. Juara-1 Lomba Binsat se-Kodam IV/Diponegoro tahun 1986.
17. Juara-1 Tembak Beregu HUT Zeni se-Kodam IV/Diponegoro tahun 1986.
18. Juara-1 Tembak Beregu Zeni se-Kodam IV/Diponegoro tahun 1987.
19. Juara-1 Tembak Beregu HUT Kaveleri se-Kodam IV/Diponegoro tahun 1987.
20. Juara-1 Lomba Binsat se-Kodam IV/Diponegoro tahun 1987.
21. Juara-1 Oraum/Oramil se-Kodam IV/Diponegoro tahun 1987.
22. Juara-1 Lomba Tembak HUT Artileri se-Kodam IV/Diponegoro tahun 1987.
23. Juara-1 Lomba Parade/Devile se-Kodam IV/Diponegoro tahun 1987.
24. Juara-1 Lomba Tembak HUT Infanteri se-Kodam IV/Diponegoro tahun 1987.
25. Juara-1 Lomba Binsat se-Kodam IV/Diponegoro tahun 1988.
26. Juara-1 Lomba Cros Cauntri Hut TNI tahun 1989.
27. Juara-1 Lomba Parade Devile tahun 1989.
28. Juara-1 Lomba Halang Rintang HUT TNI tahun 1989.
29. Juara-1 Lomba Menembak Cepat HUT Infanteri tahun 1989.
30. Juara-1 Lomba Marathon 10 Km tahun 1989.
31. Juara-1 Lomba Ton Ting YWPJ tahun 1989.
32. Juara Umum Lomba Binsat Se-Kodam IV/Diponegoro tahun 1989
33. Juara-1 Lomba Binsat Se-Kodam IV/Diponegoro tahun 1990.
34. Juara-1 Lomba Binsat Se-Kodam IV/Diponegoro tahun 1992.
35. Yonif terbaik dalam latihan BTP tahun 1992-1993 di batu Raja Sumatra Selatan.
36. Juara-1 Lomba Penilaian Satpur/Banpur dalam pelaksanaan fungsi Staf Semester-1 Progja tahun 1994-1995 Satuan Jajaran Kodam IV/Diponegoro.
37. Juara-1 Lomba Halang Rintang Hut Infanteri tahun 1995.
38. Juara Umum HUT TNI ke-52 tahun 1996.
39. Juara umum Hut Infanteri tahun 1996.
40. Juara Umum Lomba Oraum Oramil HUT Kodam IV/Diponegoro tahun 1997.
41. Juara-1 Lomba penghantar Tontinf YWPJ tahun 2000-2001.
42. Juara-14 dari 27 peserta ( 18 negara ) Lomba lari marathon SAA Singapura tahun 2001.
43. Juara-5 Lomba Marathon Nasional Malang tahun 2002.
44. Juara-1 lomba lari 10 km HUT Kostrad ke-41 tahun 2002.
45. Juara-3 Lomba Tontangkas TNI-AD tahun 2002
46. Juqrq-1 Lomba Parade/Devile haru Juang Kartika tahun 2003
47. Juara-4 lomba lari 10 K HUT TNI ke 60 Kesat tahun 2005.
48. Juara-2 Lomba Ton Kes Yonif HUT TNI ke 60 kesat tahun 2005
49. Juara-1 Lomba 10 K HUT TNI ke-60 tahun 2005.
50. Juara-1 Lomba 10 K HUT TNI ke-60 tahun 2005.
51. Juara-1 lomba Binsat Kodam IV/Diponegoro tahun 2005.
52. Juara-1 dan 2 Tonting YWPJ tahun 2005.
53. Juara-2 Renang Militer HUT TNI tahun 2005.
54. Juara Umum Oraum Oramil HUT Kodam IV/Diponegoro ke- 56 tahun 2006.
55. Juara Umum Lomba Tembak Satput/Banpur Hut Kodam IV/Diponegoro ke-56 tahun 2006
56. Juara -1 Renang Militer HUT Kodam IV/Diponegoro ke-56 tahun 2006.
57. Juara -1 Renang Militer perorangan HUT Kodam IV/Diponegoro ke-56 tahun 2006.
58. Juara -2 Renang Militer perorangan HUT Kodam IV/Diponegoro ke-56 tahun 2006.
59. Juara -3 Renang Militer perorangan HUT Kodam IV/Diponegoro ke-56 tahun 2006.
60. Juara-1 Tembak Pistol Satpur/banpur HUT Kodam IV/Diponegoro ke-56 tahun 2006.
61. Juara-1 Tembak So Satpur/Banpur HUT Kodam IV/Diponegoro ke-56 tahun 2006
62. Juara-1 Tembak Pistol Eksekutif perorangan HUT TNI ke 61 tahun 2006
63. Juara-2 Ton kes Yonif Hut ke 61 Sesad tahun 2006.
64. Juara-1 Lomba Binsat Hut Kodam IV/Diponegoro ke 26
65. Juara Umum Oraum Oramil HUT Kodam IV/Diponegoro ke 57 tahun 2007
66. Juara 2 Kejurnas taekwondo Militer dan Mahasiswa dalam Rangka Raider Cup 2007.
67. Juara -1 lari 10-K dalam rangka hari jadi Kota Semarang.
68. Juara 1 Atletik HUT Kodam IV/Diponegoro ke 58 tahun 2008.
69. Juara 1 Sepak Bola HUT Kodam IV/Diponegoro ke 58 tahun 2008
70. Juara 1 renang Militer HUT Kodam IV/Diponegoro ke 58 tahun 2008
71. Juara Umum HUT Kodam IV/Diponegoro ke 58 tahun 2008
72. Juara 2 Taekwondo Kopasus Open di Bogor tahun 2008
73. Juara 1 Lomba Tembak Pistol Piala kasdam IV/Diponegoro tahun 2008
74. Juara 1 Lomba Tinju kelas 75 kg Porad VI TA. 2009
75. Juara 3 Lomba Ton kes Yonif Antar Kotama tahun 2009
76. Juara 1 Lomba Binsat kodam IV Diponegoro tahun 2010.